Pelatihan Bakery Dalam Meningkatkan Keterampilan Warga Binaan Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Tangerang
DOI:
https://doi.org/10.54066/jikma.v2i2.1715Keywords:
Training, Intimates, Correctional InstitutionAbstract
Inmates who are in correctional institutions receive a negative stigma from society with the inmates being labeled "criminals". This labeling makes inmates feel embarrassed about re-entering society and afraid of not being accepted in their environment. So, to overcome this problem, the Correctional Institution provides guidance for the inmates by including a job training program to add expertise and skills as a provision when the inmates finish serving their prison term. This research uses descriptive qualitative research methods. Data collection was carried out by interviews, observation and documentation. The research results show that bakery training can develop the inmates' skills in the culinary field and improve interaction skills between other inmates and increase the inmates' productivity. By having skills in the culinary field, they can use them to earn a living when they leave the penitentiary.
References
Amran, A. (2016). Bentuk Kriminal Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Padangsidimpuan. Hikmah, 10(2).
Anyaq, Y., Nanang, M., & Purba, R. (2022). Pemberdayaan Narapidana Melalui Kegiatan Kerja di Lapas Kelas IIA Kota Samarinda. EJournal Sosiatri-Sosiologi, 2, 1-12.
Besi, A. (2017). Permasalahan Psikososial Warga Binaan Dikaji dari Perspektif Konseling Masyarakat (Doctoral dissertation, Magister Sosiologi Agama Program Pascasarjana FTEO-UKSW).
Hamalik, Oemar. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Ismah, U. (2015). Pengaruh Pengangguran terhadap Kriminalitas di Kabupaten Solok. Jurnal Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 4(9).
Jefri, M. (2021). Program Pembinaan Kemandirian Pelatihan Kerja Di Lapas Kelas I Makassar. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(2), 128-137.
Maulana, T., & HASTARI, S. P. A. (2014). Pengaruh Umur, Pendidikan, Pendapatan dan Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Tingkat Kejahatan Pencurian dengan Pendekatan Ekonomi (Studi Kasus: Narapidana di LP Klas 1 Kedungpane Kota Semarang) (Doctoral dissertation, UNDIP; Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
Moeljanto. (2008). Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Jakarta: Bumi Aksara
Moleong, L.J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Mulyati, Yeti. (2007). Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Natasya, N., & Nursiti, N. (2021). Pengulangan Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Narapidana (Suatu Penelitian Pada Rumah Tahanan Negara Kelas IIIB Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Pidana, 5(4), 617-624.
Permana, F. A. (2019). Residivis Sebagai Masalah Sosial: Bagaimana Pembinaan Seharusnya. Sosietas, 9(1).
Pratiwi, N. Y. (2022). PELATIHAN PEMBUATAN ROTI DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A KARAWANG. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 16(1), 23-27.
Rina, A. (2019). Pengaruh Ketimpangan Ekonomi, Pengangguran Dan Kepadatan Penduduk Terhadap Tingkat Kriminalitas Di Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
Veithzal Rivai. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. (1st ed). Jakarta: PT. Raja Grafindo Perseda.
W.K. Kellogg Foundation. (2004). Logic Model Development Guide.
Widyastuti, Sri Harti dan Nurhidayati. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran
Ziko, M. D., & Muhammad, A. (2022). Pembekalan Pelatihan Kerja dalam Menumbuhkan Minat Usaha bagi Narapidana di LAPAS. Pro Patria: Jurnal Pendidikan, Kewarganegaraan, Hukum, Sosial, Dan Politik, 5(1), 74-86.