Pemanfaatan Limbah Organik Menjadi Pupuk oleh Pendeta di Lingkungan Gereja: Strategi Pemberdayaan Ekonomi dan Pelestarian Lingkungan

Authors

  • Geovando Siahaan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung
  • Asima Putri Handayani Nababan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung
  • Yenima Clarisa Simanjuntak Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung
  • Rina Fretty Manalu Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung
  • Dedi Endra Tumangger Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung
  • Jeisa Josua Sinaga Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung
  • Yustina Romauli Hutasoit Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung
  • Yusmita Laia Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung

DOI:

https://doi.org/10.54066/jkb.v2i2.1903

Keywords:

Organic waste, compost, economic empowerment, environmental conservation, pastor, sustainable agriculture, livestock manure, church

Abstract

This research aims to analyze strategies for economic empowerment and environmental preservation through the use of organic waste by a pastor in a church environment. This case study focuses on Ibu Ismawati, a widowed priestess with two children, one of whom is studying at college and the other is in high school. Mrs. Ismawati uses her pig manure to produce compost, which is used in small-scale farming on the land behind her house. This agriculture includes corn, chilies, beans, and rice. This research uses a qualitative approach with observation and in-depth interviews to collect data. The research results show that the conversion of organic waste into compost not only helps meet the daily needs of Mrs. Ismawati's family but also supports environmental preservation through waste reduction and increased soil fertility. Additionally, this activity provides a concrete example of how church communities can implement sustainable agricultural practices to improve the economic welfare of their members.

References

Aisyah, N. (Ed.). (2016). Memproduksi kompos dan mikro organisme lokal (MOL). Bibit Publisher.

Chapman, A. R., Petersen, R. L., & Smith-Moran, B. (2008). Bumi yang terdesak: Perspektif ilmu dan agama mengenai konsumsi, populasi, dan keberlanjutan. Mizan Pustaka.

Hidayati, A., Rosmilawati, R., Usman, A., Tanaya, I. P., & Septiadi, D. (2020). Upaya peningkatan pendapatan petani melalui pengembangan inovasi pembuatan pupuk organik cair (POC) dengan pemanfaatan limbah pertanian di Desa Lendang Arekecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah. Prosiding Pepadu, 2, 34-38.

Lasaiba, M. A. (2024). Strategi inovatif untuk pengelolaan sampah perkotaan: Integrasi teknologi dan partisipasi masyarakat. GEOFORUM Jurnal Geografi dan Pendidikan Geografi, 3(1), 1-19.

Prabowo, S., Pranoto, & Budiastuti, S. (2017). Estimasi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari tempat pemrosesan akhir (TPA) di Jawa Tengah. Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi, 5(1), 21-33.

Siregar, F. A. (2023). Penggunaan pupuk organik dalam meningkatkan kualitas tanah dan produktivitas tanaman.

Suwantoro, A. A. (2008). Analisis pengembangan pertanian organik di Kabupaten Magelang (Studi kasus di Kecamatan Sawangan) (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro).

Tarigan, L. B., & Dukabain, O. M. (2023). Pengelolaan sampah kreatif. Rena Cipta Mandiri.

Tarigan, T. (2019). Sistem pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Manuk Mulia Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2019.

Wahyono, S., Sahwan, I. F. L., & Suryanto, F. (2011). Membuat pupuk organik granul dari aneka limbah. Agromedia.

Published

2024-05-28

How to Cite

Geovando Siahaan, Asima Putri Handayani Nababan, Yenima Clarisa Simanjuntak, Rina Fretty Manalu, Dedi Endra Tumangger, Jeisa Josua Sinaga, Yustina Romauli Hutasoit, & Yusmita Laia. (2024). Pemanfaatan Limbah Organik Menjadi Pupuk oleh Pendeta di Lingkungan Gereja: Strategi Pemberdayaan Ekonomi dan Pelestarian Lingkungan. Jurnal Kabar Masyarakat, 2(2), 143–148. https://doi.org/10.54066/jkb.v2i2.1903