Strategi Pengurus Keamanan dalam Menyelesaikan Konflik Antar Santri yang Berlatar Belakang Budaya Berbeda di Pondok Pesantren
DOI:
https://doi.org/10.54066/jurma.v2i4.2774Keywords:
conflict, pesantren, culturalAbstract
Conflicts that arise in pesantren are often triggered by cultural, normative, and habitual differences among santri from various regions. This study aims to identify and analyze the strategies employed by the security management in resolving conflicts among santri with different cultural backgrounds at Pondok Pesantren Darus Sholah Jember. The research method used is a descriptive qualitative approach with data collection techniques through participatory observation, in-depth interviews, and document study. The results show that the pesantren management uses mediation, educational approaches, and rule formation to manage conflicts. Support from the pesantren leadership and religious values emphasizing brotherhood are key supporting factors, while communication barriers among the santri remain a challenge that needs to be addressed. This study contributes to understanding conflict management in religious-based educational institutions.
References
Afandi, A. H. (2016). Masyarakat pesantren dan resolusi konflik pesantren and community conflict resolution. Jurnal Kajian Politik dan Masalah Pembangunan, 12(1), 1809.
Ahmad, M. S. R. (2020). Manajemen konflik dalam lembaga pendidikan. Jakarta: Penerbit Pelajar.
Al-Aziz, M. (2019). Konflik budaya dan penyelesaiannya dalam konteks pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Camelia, A., & Suryandari, N. (2021). Pendidikan multikultural: Sebuah perspektif global. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6), 5143–5149.
Gunawan, D. A., & Sapriya. (2019). Pembinaan karakter kebangsaan bagi generasi muda melalui kegiatan santri siap guna (Studi kasus di komunitas SSG Daarut Tauhid Kota Bandung). Prosiding Seminar Nasional, 55–61.
Hurlock, E. B. (2008). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Jannah, M. (2016). Trauma & tazkiyatun nufus (Pada santri korban konflik di Markaz Al-Aziziyah Lueng Bata Banda Aceh). Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies, 2(2), 69–80.
Mulyana, D. (2017). Komunikasi antarbudaya: Konsep, teori, dan praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munir, M. (2019). Analisis konflik sosial santri reguler dan intensif di TMI Putra Al-Amien Prenduan. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 3(1), 47.
Rahmawati, D. (2019). Peran kepemimpinan dalam penyelesaian konflik di pesantren. Jurnal Manajemen Pendidikan, 8(3).
Rokhmatin, U. (2018). Problematika akhlak santri di Desa Sibanggor Jae Kecamatan Sorik Marapi Mandailing Natal. Pendidikan Agama Islam, 1, 202–204.
Santoso, E. (2018). Manajemen pendidikan: Teori dan praktik dalam konteks pesantren. Surabaya: Penerbit Ilmu.
Santoso, S. (2019). Peran pesantren dalam pendidikan resolusi konflik keagamaan. At Tarbiyat, 3(1), 1.
Sugiyono, S. (2020). Metode penelitian kualitatif: Pendekatan dan teknik pengumpulan data. Bandung: Alfabeta.
Suryani, S. (2021). Dinamika sosial di pesantren: Menjaga harmoni dalam keberagaman. Jurnal Pendidikan Islam, 5(2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Manajemen
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.