Bantahan Atas Hexagon Fraud Theory
DOI:
https://doi.org/10.54066/jurma.v1i2.286Keywords:
accounting, dramaturgy, fraud, hexagon theory, post positivismAbstract
This paper aims to understand reality in the private sector. The reality that we encounter is very strong in providing a rebuttal to the Hexagon Fraud Theory. Taken from a movie scene entitled In The Heart of The Sea (2015). Using a dramaturgical research method with a performance approach. The results of this study enrich the diversity of fraud theory which provides an antithesis of even the latest fraud theory. Various factors that cause fraud are mentioned in various theories. All of them are perfectly refuted when we analyze the reality we encounter.
References
Agus. 2020. Manajemen Pemasaran. Bandung: CV. Noah Aletheia
Amalia, S. H., & Syahril, M. (2017). Analisis Perilaku Konsumen Terhadap
Proses Keputusan Pembelian Ponsel. Jurnal Online Mahasiswa (JOM).
Astri Serliani, Sahidillah Nurdin, YSR (2019). Pengaruh Keterlibatan
Fashion Dan Gaya Hidup Belanja Terhadap Pembelian Impulsif. Jurnal Sain manajemen,1(1), 174–180.
Bertha. (2017). “ Internet Marketing: Konsep dan Persoalan Baru Dunia Pemasaran”.Jurnal Manajemen, Vol. 6, No. 1.
Budiman Rexy, Agus Supandi, R. L. Samadi. (2021). Pengaruh Shopping Lifestyle,Fashion Involvement, Dan Hedonic Shopping Motivation Terhadap Impulse Buying Behaviour (Survey Pada Konsumen Pt.Matahari Department Store Mega Mall Manado). Emba, 9(4), 1282–1292.
Burundi. (2018). Pengaruh Fashion Involvement Terhadap Pembelian Impulsif Pada Produk Fashion Yang Dimediasi Oleh Emosi Positif. Jurnal Kajian Manajemen Dan Wirausaha, 01, 334–350.
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hardani dkk. (2020). Metode penelitian Kualitatif & kuantitatif. Yogyakarta:Pustaka Ilmu.
Hermawan. (2018). Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, R., & Tryanti, I. K. (2018). Pengaruh Fashion Involvement Dan Shopping Lifestyle Terhadap Impulse Buying Mahasiswa Politeknik Negeri Batam.Journal of Applied Business Administration, 2(2), 174– 180.
Hursepuny, C. V., & Oktafani, F. (2018). Pengaruh Hedonic Shopping Motivation Dan Shopping Lifestyle Terhadap Impulse Buying Pada Konsumen Shopee Id. E-Proceeding of Management, 5(1), 1041–1048.
Japarianto. (201)2. Pengaruh Shopping Lifestyle dan Fashion Involvement terhadap Impulse Buying Behavior Masyarakat di Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud 2016, Vol. 5, No. 8, pp. 5264-5273. Journal of Accounting, Finance and Auditing Vol. 3 No.1 (2021), pp 74
Kotler, (2019). Marketing Management. 15th Edition, Pearson Education,Inc. Minor M. (2017). Perilaku konsumen. Bandung: Erlangga.
O’Cass. (2017). Consumer Self Monitoring, Materialism and Involvement in FashionClothing. Australian Journal. Vol.9, No.1.
Oktafani, F. (2018). Pengaruh Hedonic Shopping Motivation Dan Shopping Lifestyle Terhadap Impulse Buying Pada Konsumen Shopee _ Id. E- Proceeding of Management, 5(1), 1041–1048.
Peter, J. Paul. (2017). Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran Jilid 2. Edisi Keempat, Jakarta Erlangga. Ristiana, E. (2016). Pengaruh Gaya Hidup Berbelanja dan Ketertarikan Fashion Terhadap Perilaku Pembelian Impulsif Pakaian Distribution.
Store (Distro) di Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Septrizola, W. (2019). Pengaruh Hedonic Shopping Value dan Shopping Lifestyle Terhadap Impulse Buying pada Pelanggan Tokopedia di Kota Padang. Jurnal Kajian Manajemen Dan Wirausaha, 01, 360–368.
Shinta. (2017). Analisis Positioning produk UMKM Milo Jelly Bubble (MJB)berdasarkan persepsi pelanggan, Batam: Journal Business Administration. Vol. 1 No 2 September 2017.
Sucidha, I. (2019). Pengaruh Fashion Involvement, Shopping Lifestyle, Hedonic Shopping Value Dan Positive Emotion Terhadap Impulse Buying Produk Fashion Pada Pelanggan Duta Mall Banjarmasin. AtTadbir : Jurnal Ilmiah Manajemen, 3(1), 1–10.
Sunarti. (2016). Pengaruh Nilai Belanja Hedonis Terhadap Pembelian Impulsif Pada Toko Online Dengan Emosi Positif Sebagai Variabel Perantara. Jurnal Administrasi Bisnis, 8(2).
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D.Bandung: Alfabeta.
Thidi. (2018). Presents Shopee Situs Marketplace. Thidiweb.com Sunarti. (2016).Pengaruh Nilai Belanja Hedonis Terhadap Pembelian Impulsif Pada Toko Online Dengan Emosi Positif Sebagai Variabel Perantara. Jurnal Administrasi Bisnis, 8(2).
Utami, B. (2016). Pengaruh Nilai Belanja Hedonik Terhadap Impulse Journal of Accounting, Finance and Auditing Vol. 3 No.1 (2021), pp
Buying dengan Emosi Positif Sebagai Variabel Perantara (Studi Kasus pada Pelanggan di Ambarukmo Plaza Yogyakarta ).
Umboh, Z., Mananeke, L., & Samadi, R. (2018). Pengaruh Shopping Lifestyle, Fashion Involvement Dan Sales Promotion Terhadap impulse Buying Behaviour Konsumen Wanita Di Mtc Manado. The Influence of Shopping Lifestyle, Fashion Involvement and Sales Promotion To impulse Buying Behavior of Women Consumer At Mtc Manado. Pengaruh Shopping.1638 Jurnal EMBA, 6(3), 1638–1647.
Wahyono. (2018). Influence of Sales Promotion, Hedonic Shopping motivation,and Fashion Involvement Toward Impulse Buying Through a Positive Emotion. Pada Konsumen House of Smith Kota Semarang. ISSN 2252-6552. Management Analysis Journal 7 (4).
Widianingrum, Nia. (2017). “Pengaruh Shopping Lifestyle, Merchandising, Price Reduction dan Store Atmosphere terhadap Impulse Buying Behavior pelanggan swalayan Luwes Delanggu”. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN, Surakarta.
Wulan Alimudin, Rachma, dan Fahrurrozi Rahman. (2020). Pengaruh Fashion Involvement dan Shopping Lifestyle Terhadap Impulse Buying Produk Fashion Shopee. E–Jurnal Riset Manajemen.Fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang
Aksa, A. F. (2018). Pencegahan dan Deteksi Kasus Korupsi pada Sektor Publik dengan Fraud Triangle. Jurnal Ekonomi, Bisnis, Dan Akuntansi (JEBA), 20(4), 2.
Albrecht, W. S. (2011). Fraud Examination (Fourth ed.). South-Western: Mason.
Arles, L. (2014). Faktor – Faktor Pendorong Terjadinya Fraud : Predator vs. Accidental Fraudster Diamond theory Refleksi Teori Fraud Triangle (Klasik) Suatu Kajian Teoritis.
Darti Djuharni, Sonhaji, S., & Azis, N. A. (2019). Internalisasi nilai “ilir-ilir” pada pendidikan akuntansi: Dari “sandang” menuju “ageman.” Imanensi: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Akuntansi Islam, 4(2), 24–43. https://doi.org/10.34202/imanensi.4.2.2019.24-43
Fernando Pasaribu, R. B., & Kharisma, A. (2018). Fraud Laporan Keuangan Dalam Perspektif Fraud Triangle. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 14(1), 53. https://doi.org/10.21460/jrak.2018.141.299.
Fransiska, I. S., & Utami, H. (2019). Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa: Perspektif Fraud Diamond Theory. Jurnal Akuntansi Aktual, 6(2), 316–323. https://doi.org/10.17977/um004v6i22019p316.
Handoko, B. L. (2021). Fraud Hexagon dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud Perusahaan Perbankan di Indonesia. Jurnal Kajian Akuntansi, 5(2), 176. https://doi.org/10.33603/jka.v5i2.5101.
Kamayanti, A. (2016). Metodologi Konstruktif Riset Akuntansi Membumikan Religiositas. Yayasan Rumah Peneleh. Jakarta Selatan.
Khairi, H. (2019). Analisis Fraud Diamond Theory dalam Mendeteksi Terjadinya Manajemen Laba pada Laporan Keuangan Perusahaan. Jurnal Manajemen, 10(2), 176. https://doi.org/10.32832/jm-uika.v10i2.2552.
Larum, K., Zuhroh, D., & Subiyantoro, dan E. (2021). Fraudlent Financial Reporting: Menguji Potensi Kecurangan Pelaporan Keuangan dengan Menggunakan Teori Fraud Hexagon. AFRE (Accounting and Financial Review), 4(1), 95–106. https://doi.org/10.26905/afr.v4i1.5957.
M. ADAM PRAYOGA, & EKA SUDARMAJI. (2019). Kecurangan Laporan Keuangan Dalam Perspektif Fraud Diamond Theory: Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Transportasi Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 21(1), 89–102. https://doi.org/10.34208/jba.v21i1.503.
Martadinata, S. (2023). Memahami Suasana Dilematis Antara Hutan Dan Uang Melalui Semiotika Akuntansi. RISTANSI: Riset Akuntansi, 3(2), 203–214. https://doi.org/10.32815/ristansi.v3i2.1400 Martadinata, S., & Faturrahman, F. (2022). SEEING MONEY MEASUREMENT WHEN USED AS ACCOUNTING. Ijariie, 8(4), 341–345.
Mukaromah, I., & Budiwitjaksono, G. S. (2021). Fraud Hexagon Theory dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019. Jurnal Ilmiah Komputerisasi Akuntansi, 14(1), 61–72. http://journal.stekom.ac.id/index.php/kompak page -61.
Sagala, S. G., & Siagian, V. (2021). Pengaruh Fraud Hexagon Model Terhadap Fraudulent Laporan Keuangan pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2016-2019. Jurnal Akuntansi, 13(2), 245–259. https://doi.org/10.28932/jam.v13i2.3956.
Stefanus Heru Santoso. (2019). Fenomena Kecurangan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Terbuka di Indonesia. Jurnal Magister Akuntansi Trisakti, 6(2), 173– 200.
Wahyuni, A. S. (2015). Predatory Pricing: Persaingan Harga Minimarket dan Gadde- gadde dalam Metafora Cerpen. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 6(2), 237–244. https://doi.org/10.18202/jamal.2015.08.6019.
Winantyadi, N., & Waluyo, I. (2014). Pengaruh Pengalaman, Keahlian, Situasi Audit, Etika, Skeptisisme Profesional Auditor. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 3(1), 1–21.